Kamis, 15 Juli 2021

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN REMAJA TERHADAP KUALITAS INTERAKSI SOSIAL DI DESA PRANCAK KEC. PASONGSONGAN KAB. SUMENEP

A.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kualitas diri individu, terutama dalam menentukan kemajuan pembangunan suatu masyarakat. Tingkat kemajuan suatu masyarakat tergantung kepada cara masyarakat tersebut mengenali, menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia yang berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada calon penerus dan pelaksana pembangunan. Setiap manusia dalam menjalani kehidupan tentunya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan itu ada yang sifatnya mutlak dipenuhi dan ada yang sifatnya hanya sampingan atau tambahan. Salah satu contoh kebutuhan yang mutlak dipenuhi adalah pendidikan. Setiap individu memerlukan pendidikan agar nantinya dapat menempatkan diri secara baik di masyarakat. Apabila sampai kebutuhan pendidikan bagi seorang individu tidak terpenuhi maka dapat dipastikan bahwa nantinya ia akan sulit menempatkan diri dan beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya. Karena ia tidak memiliki bekal yang cukup untuk dapat berinteraksi secara baik dengan anggota masyarakat yang hal itu merupakan hasil dari proses pendidikan bagi seorang individu. Tujuan pendidikan di indonesia menurut GBHN tahun 1993 dijelaskan bahwa kebijaksanaan pembangunan sektor pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, dan sehat jasmani maupun rohani. Dengan adanya tujuan seperti yang tertera di atas maka nantinya hasil yang diharapkan dari adanya proses pendidikan adalah individu tersebut mampu secara kritis dan tanggap memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya dan pada akhirnya dapat menemukan solusi dari pemecahan masalah yang dihadapinya tersebut. Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara extrim manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dengan individu. Individu dengan kelompok. Kelompok dengan kelompok. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menelitinya dengan mengambil judul “Pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep” B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1.Adakah pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep? 2.Seberapa besar Pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep? C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep 2.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1.Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada remaja dalam berinteraksi di dalam lingkungan masyarakat. 2.Secara praktis a.Menambah pengetahuan tentang pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap interaksi sosial. b.Memberikan sumbangan yang baik bagi masyarakat betapa pentingnya pendidikan bagi remaja, sehingga dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial. D.Alasan Memilih Judul 1.Alasan Objektif a.Pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan yang sampai saat ini belum pernah diadakan penelitian. b.Penulis ingin mengaktualisasikan kembali akan pentingnya tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial. 2.Alasan Subjektif a.Penulis ingin menambah wawasan tentang adanya tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan. b.Lokasi penelitian merupakan tempat tinggal penulis, sehingga pengumpulan data penelitian lebih mudah untuk dilakukan. E.Asumsi atau Postulat Yang dimaksud dengan Asumsi adalah anggapan dasar yang bersifat umum yang mesti diterima peneliti. Berkaitan dengan judul dari penelitian ini, asumsi yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : 1.Tingkat pendidikan remaja mampu meningkatkan kualitas interaksi sosial menjadi lebih baik. 2.Kualitas interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang paling utama adalah tingkat pendidikan remaja. F.Hipotesis Dari arti katanya, Hipotesis memang berasal dari dua penggalan kata, yaitu “hypo” yang artinya “dibawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis, yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.[ Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta : PT. Rineka Cipta, 2010) Hal.110.] Jadi, hipotesis adalah anggapan dasar bagi peneliti yang kebenarannya masih perlu diuji (dibawah kebenaran). Sesuai dengan judul dan asumsi yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis dari penelitian sebagai berikut : 1.Hipotesis kerja (H1) Ada pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep. 2.Hipotesis nihil (H0) Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan remaja terhadap kualitas interaksi sosial di Desa Parancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep. G.Ruang Lingkup Penelitian 1.Ruang lingkup materi Untuk Variable X tingkat pendidikan remaja dibatasi pada bentuk pertanyaan, dengan indikator sebagai berikut : a.Angka partisipasi sekolah b.Persentase tingkat kelulusan c.Peroses pembelajaran pada tingkat pendidikan remaja Untuk variable Y (kualitas interaksi sosial) yang diteliti dibatasi indikator sebagai berikut : a.Tindakan meniru orang lain. b.Proses penerimaan pedoman sikap dari orang lain. c.Keinginan terhadap sesuatu yang dianggap memiliki keistimewaan. d.Ketertarikan pada orang lain. e.Dorongan yang diberikan oleh seseorang pada orang lain. 2.Ruang lingkup subyek Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Desa Prancak Kec. Pasongsongan Kab. Sumenep. H.Batasan Istilah dalam Judul Untuk mempertegas istilah yang terdapat pada judul penelitian ini, perlu penulis berikan batasan pengertian, yaitu : 1.Tingkat Pendidikan Remaja Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Sedangkan remaja adalah masa peralihan diantara masa anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan anak-anak, baik bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa ini mulai kira-kira umur 21 tahun. Dari pengertian di atas tingkat pendidikan remaja adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan oleh remaja. 2.Kualitas Interaksi Sosial Adapun kualitas adalah mutu yang diartikan dengan kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sadangkan interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.[ Elly M. Setiadi, A. Hakam, Ridwan Effendi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Bandung: Kencana Prenada Media Group), 2007. Hlm. 92] Jadi dalam hal ini Kualitas Interaksi Sosial adalah perbaikan hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dari persaingan ataupun pertikaian menuju kerjasama dalam kebaikan. I.Kajian Pustaka Skripsi Nur Fadilah tahun 2007, judul sekripsi: pengaruh kepemimpinan kepala desa terhadap interaksi sosial di Desa Lanjuk Kecamatan Manding Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala desa terhadap interaksi sosial di Desa Lanjuk Kecamatan Manding Sumenep cukup berpengaruh. Hasil tersebut diketahui dari perhitungan analisis regresi linier sederhana. Diketahui nilai koefisien regresi variabel X dan Y  sebesar 19,507 dan dikonsultasikan dengan taraf signifikansi untuk standar penelitian sosial yaitu 5% untuk db 1 : 38 N = 40 ternyata  sebesar 4,10 sedang untuk taraf signifikansi 1% untuk db = 38 ternyata  sebesar 7,35. Dengan demikian  = 19,507 lebih besar dari sebesar 4,10 maupun 7,35 dan terbukti kebenarannya, yaitu hipotesis penulis yang diajukan bahwa kepemimpinan kepala desa berpengaruh terhadap interaksi sosial di Desa Lanjuk Kecamatan Manding Sumenep diterima dan signifikan. Skripsi Sudiono tahun 2006, judul penelitian: pengaruh metode diskusi terhadap interaksi siswa dalam belajar di SMPI At-Tauhidiyah Sumenep tahun pelajaran 2005/2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi terhadap interaksi siswa dalam belajar di SMPI At-Tauhidiyah Sumenep tahun pelajaran 2005/2006 cukup berpengaruh. Hal ini terbukti dari penghitungan nilai “r” adalah 0,779 berada diantara angka 0,600-0,800 dengan demikian maka diketahui pengaruh dua variabel tersebut terdapat pengaruh cukup. Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti, yaitu terletak pada variabel X. Pada penelitian kali ini terdapat aspek-aspek yang sudah dibahas pada penelitian sebelumnya dan yang belum dibahas. Adapun aspek yang sudah dibahas adalah variabel Y (tentang interaksi sosial), sedangkan yang masih belum dibahas dan akan dibahas pada penelitian kali ini adalah variabel X (tingkat pendidikan remaja). J.Metode Penelitian 1.Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Artinya analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah korelasi, yaitu mencari pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu penelitian ini termasuk kategori kuantitatif-korelatif, maka variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu variabel X dan variabel Y, yang termasuk variabel X adalah ”tingkat pendidikan remaja” dan variabel Y adalah “kualitas interaksi sosial”. 2.Teknik Penentuan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah remaja Desa Parancak Kecamatan Pasongsongan yang berjumlah 400 orang. Karena termasuk kategori subjek berjumlah besar, maka penulis mengambil sampel dengan ketentuan sebagai berikut: a.Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penulisan.[ Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta : PT. Rineka Cipta, 2010) Hal. 173.] Populasi ini bisa berupa manusia ataupun bukan manusia (lembaga, kelompok, dokumentasi dan badan apa saja yang dijadikan sasaran penulisan). b.Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selanjutnya Suharsimi juga menyatakan bahwa “untuk sekedara ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakana penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih”.[ Ibid. hal. 176.] Mengingat populasi yang berjumlah 400 remaja yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari semua populasi sebagai sampel. Jadi, ada 40 remaja yang dijadikan responden sekaligus sampel dalam penelitian ini. 3.Teknik Pengumpulan Data Tujuan dari pengumpulan data dalam rangka penelitian secara ilmiah adalah memperoleh bahan yang diperlukan agar mendapat data objek yang telah ditentukan. Pengumpulan data harus ada hubungan dengan masalah yang dihadapi serta harus dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam hal ini penulis akan menggunakan empat macam metode yaitu: a.Metode kuesioner (angket) Angket adalah “angket ialah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.[ Ibid. hal. 194.] Angket ini diberikan kepada remaja yang menjadi sample dari penelitian ini. Bentuk angket ini sendiri berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang jawabannya tersedia, responden tinggal memilihnya. b.Metode observasi Observasi “adalah pengamatan dan pencatatan yang sisitematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”.[ Amirul Hadi, H. Haiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005.) hal.93 ] Jadi metode ini, penulis lakukan untk mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dan keadaan di lokasi penelitian, yaitu: berupa keadaan masyarakat serta interaksi sosial di Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan. c.Metode interview (wawancara) Interview atau wawancara adalah” tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut interview, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewer”.[ Ibid. hal. 94] Penulis menggunakan metode interview untuk memperoleh data yang penulis perlukan dengan cara wawancara langsung dengan kepala desa dan tokoh masyarakat di Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan. Sebagai metode pelengkap yakni digunakan untuk mencari informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. d.Metode dokumentasi Menurut Arikunto dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, notulen rapat, dan sebagainya”.[ Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta : PT. Rineka Cipta, 2010) Hal. 201.] Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis dapat menganalisa data yang di dokumentasikan dari Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan meliputi dokumen-dokumen dan sebagainya. 4.Metode Analisis Data Karena penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantittatif, maka dalam teknik analisis data yang digunakan adalah rumus Chi Kwadrat sebagaimana yang dirumuskan oleh Winarno Surachmad berikut ini: Keterangan: X = Chi kuadrat Fo = Frekuensi hasil observasi Fh = Frekuensi yang diharapkan.[ Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian (Bandung: Tarsito, 1989), hal.302.] 5.Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilalui diantaraya adalah sebagai berikut: 1.Tahap Persiapan Persiapan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Berkaitan denga judul dan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab terdahulu, maka persiapan dalam melaksanakan penelitan ini adalah menyusun rencana. Dalam menyusun rencana ini penulis menetapkan beberapa hal seperti, judul penelitian, alasan penelitian, problema penelitian, tujuan penelitian, obyek penelitian, metode yang digunakan, ijin melaksanakan penelitian. 2.Tahap Pelaksanaan Setelah persiapan dianggap matang, maka tahap berikutnya adalah melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanaan ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan beberapa metode angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. 3.Tahap Penyajian Data Pada tahap ini akan diuraikan mengenai latar belakang obyek penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan obyek penelitian secara global, yaitu kondisi sekolah diwilayah sampel. K.Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi nantinya penulis akan kemukakan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I: sebagai pendahuluan yang merupakan gambar umum atau pengantar dari keseluruhan isi skripsi ini yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, alasan memilih judul, asumsi atau postulat, hipotesis penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan istilah dalam judul, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II: bab ini berusaha mengkaji bahan dan teori yang menerangkan atau berkaitan erat dengan tingkat pendidikan remaja dalam meningkatkan kualitas interaksi sosial. Dalam bab ini literatur yang bersifat kepustakaan sangat diperlukan. BAB III: bab ini secara khusus menyajikan paparan data hasil penelitian. BAB IV: adalah laporan empiris hasil penelitian yang menyajikan tentang pembuktian hipotesis, dan pembahasan. BAB V: sebagai penutup yang menyajikan kesimpulan dan saran-saran. Setelah itu dilanjutkan dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan biodata. DAFTAR PUSTAKA Amirul Hadi, H. Haiyono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharisimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta : PT. Rineka Cipta Elly M. Setiadi, A. Hakam, Ridwan Effendi. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Kencana Prenada Media Group H. Sunarto, B. Agung Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola Suryanto, Djihad Hisyam. 2000. Pendidikan di Indonesi Memasuki Millennium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Tim Penyusun Dep. Dik. Bud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Winarno Surachmad. 1989. Pengantar Penelitian. Bandung: Tarsito

Sabtu, 19 Januari 2019

Mengenal lebihJauh, Subhan Kades Prancak Pasongsongan Sumenep

Nama Subhan tak asing lagi bagi masyrakat Desa Prancak sejak ia bertekad mengikuti kontes Pesta Demokrasi yg di laksanakan Th. 2014 lalu,  jelas orang nomer satu ini di Desanya memiliki tekad besar yaitu ingin mengabdikan diri dan mamakmurkan, mensejahterakan masyarakat Desa Prancak,  ternyata harapan dan impian  Subhan tidak sia_sia pada kontestasi pemilihan Kepala Desa Prancak ia dinyataka secara sah sebagai kontestan yang paling banyak meraup suara,  Artinya ia pemenang dr 4 kontestan pada pada waktu itu. Selang beberapa bulan Subhan dilantik sebagai Kepala Desa Prancak. 

           Sebelum terjun ke Pemerintahan Desa , Kades subhan ini memiliki beberapa Kelebihan diantaranya Aktif Mengajar di lembaga,  Organisasi dan kegiatan positif lainnya. Beliu di lahirkan di Sumenep Madura pada 1986 bertempat tinggal  di Dusun Billamabuk Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan. Kades Subhan ini salah satu lulusan perguruan tingginya di INSTIKA Guluk-guluk  sambil lalu ia Mondok disana. Yang mana pendidikan Sebelumnya  di SDN Prancak II, SMP 2 Pasongsongan dan MA Al-Usymuni Terate Sumenep. Setelah menematkan S-1 nya Kades subhan aktif  berbagai kegiatan utama di bidang pendidikan sebelum ia mencalonkan diri sebaga kepala Desa. 

           Sebelum jadi kepala Desa Prancak disisi lain Subhan sudah kelihatan sebagai Pria tekun bekerja, membantu orang tua yaitu bertani. Saat ini beliu di karunia 2 seorang dari satu

 Istri. 

Senin, 13 Februari 2017

Ada Cerita, dibalik bangku Sekolahku


7 tujuh tahun jalanin masa bangku kuliah dari berbagai kampus dan akhirnya menyelesaikan
Yg sebelumnya tak diduga karena banyak hal hambatan yang menjadi tatangan tapi segala perjuangan,dukungan dan doa dapat aku tuntaskan dengan ending penuh syukur dan kebahagiaan.





Timbul dari tekad yang bulat bahwa ingin sekali menjadi sarjana keinginan ini muncul di benakku sejak duduk bangku sekolah kelas 2 Madrasah Aliyah pada waktu itu melanjutkan pendidikan setelah lulus tingkat SMA hal yang tak mungkin karena Alasannya lemahnya ekonomi keluarga.
Setelah aku dinyatakan lulus dari tingkat sekolah SMA/MA tahun 2006, pada waktu aku bingung lanjut kuliah gak ya ?
Dari berbagai pertimbangan akhirnya aku sementara memilih tidak melanjutkat / tapi aku memilih mengabdi dulu dipondok Al-Azhar larangan Ganding di mana pondokku memiliki lembaga pendidikan formal yang terdiri Tingkat MTs dan MA sekolah ini tempat aku menimba ilmu sejak dari MTs Sampai MA tahun 2000 s/d 2007

Dengan restu orang tua aku lanjutkan pendidikan perguruan tinggi walaupun aku tidak tega kepada ibu untuk mengeluarkan biaya pendaftaran dan SPP.
Aku masuk di Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (STIKA) , Guluk-Guluk 2007 mengambil Jurusan Muamalah pada waktu itu STIKA masih belum berubah status ke INSTIKA.

Bagiku menjadi mahasiswa semacam saya, masuk perguruan tinggi ini hal yang menjadi tantangan besar karena masih belum satu semester aku menikah atau kawin. tentu berkeluarga sambil kuliah itu jarang sekali dijalani temen2 sedesaku, terus aku jalani perjalanan kuliahku sampai semester 3 aku berhenti tanpa cuti karena berbagai hal yang tak mampu kuhadapi yang menjadi faktor berhentinya adalah tak ada uang untuk pembayaran biaya kuliah serta banyakknya kesibukan dalam rumah tangga.

Pada tahun 2009 saya mencoba Kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya tanpa sepengetahuan pihak keluarga ,tidak mensia-siakan waktu kesempatan karena aku dapat pelatihan guru bahasa inggris yang tempatnya di letakkan di kampus ternama itu.
Namun tidak selesai satu semesterpun kandas.

terus aku lakukan untuk melanjutkan kuliah pada tahun 2011 aku coba lagi daftar kuliah di Perguruan tinggi di dharudhalam ganding perguruan tinggi ini merupakan cabang dari STAI ALKHAIRAT PALDUDING PAMEKASAN.
Ternyata setelah tak beberapa lama kampus itu tak bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran disebabkan perguruan tinggi STAI ALKHAIRAT itu tidak bisa membuka cabang lagi jadi kegiatan perkulian dapat dilaksanakan di Pusat.
Akhirnya aku pertimbangkan untuk berhenti masalahnya jarak perjalanannya sangat jauh tentuh membutuh biaya agak besar juga .

Sudah beberapa kali aku mencoba untuk menjadi Sarjana namun Selalu Gagal, namu dihatiku masih terpatri kemauan untuk kuliah lagi apapun rintangannya yang penting nantinya aku bisa mencapai keinginanku itu.

Nah, Pada tahun 2013 aku mohon Restu lagi kepada ibu dan kedua mertuaku serta mohon izin sama istri bahwa aku akan kuliah lagi ternyata mereka mengizinin, dengan penuh keyakinan ,kesabaran,kesemangan serta doa aku mendaftarkan diri di Kampus INSTIKA Guluk-Guluk yang merupakan kampus pertamaku yang pernah kandas 2008 silam , aku mengambil jurusan PAI Fakultas Tarbiyah.

Singkat cerita , 3 tahun lamanya aku jalani perkulian ini tentunya penuh aneka ragam tantangan, namun akhirnya aku bisa menyelesaikan dan aku mendapatkan apa yang aku inginkan.



Tahun kemarin minggu 23 oktober 2016 , merupak selebrasi kemenangan dan kebahagiaan atas selesai perjalanan kuliahku yakni resmi mendapat gelar sarjana
(WISUDA).
Keberhasilan ini kupersembahkan untuk ibu, kedua mertua, istri dan kedua anakku ( Habibi & Najwa)
Semoga Menjadi Ilmu Barokah .

Minggu, 12 Februari 2017

WELCOME PESERTA KKN WIRARAJA SUMENEP DI DESA PRANCAK

Hari ini, senin (06/02/2017) Pemerintahan Desa Prancak menerima dan menyambut dengan hangat Peserta KKN Universitas Wiraraja Sumenep.
Yang disambut langsung Oleh Kepala Desa Bapak Subhan beserta jajara Perangkat desa yang lain.


KKN yang dilaksanakan mahasiswa Kampus Wiraraja Sumenep tahun akademik 2016/2017, yang bertema “Implementasi Keilmuan Dalam Pemberdayaan Masyarakat”. mengidentifikasi menggunakan pendekatan multidisipliner


kegiatan ini diharap dapat bermanfaat dan membantu pengembangan dan penggalian potensi desa Prancak dari berbagai aspek. Mereka akan mengadi selama kurang Lebih 15 Hari.


kepala Desa Prancak Kegiatan-kegiatan yang akan di cenangkan oleh Peserta KKN nantinya dapat menumbuh-kembangkan terhadap desa yang beliu pimpin. Serta berjalan dengan lancar ; harapnya kades.

Editor : @Naufil Hasbie

Sabtu, 25 Juni 2016

MARHABAN YA RAMADHAN 1437

dalam menyambut ramadhan tahun ini 2016.semoga saya bisa menjalankan dengan baik dan diridhai OLeh Allah SWT.